dendam dalam bahasa arab disebut juga dengan Al Hiqdu. Menurut Al Gazalli dalam bukunya Ihya Ulumudin Jilid III, dendam berawal dari sifat pemarah, sifat marah(gadab) tersebut bila terus dipelihara dan tidak segera diobati dengan memaafkan, maka akan berubah menjadi dendam bagi orang yang menyakiti. sementara, secara istilah dendam merupakan perasaan ingin membalas karena sakit hati yang timbul oleh permusuhan dengan mencari kesempatan untuk melampiaskan sakit hatinya. selama dendamnya belum terbalaskan, maka belum ada kepuasan dalam benak si pendendam.
demikianlah karakter si pendendam. menghiasi hatinya dengan dua perasaan: benci yang mendalam dan keinginan kuat untuk membalasa sakit hatinya. hal itu sesuai penggambaran dalam kitab At Ta'rifat, karya al Jurjani yang menyebutkan bahwa esensi hiqdu(dendam) adalah menuntut balas. dalam kata lain, jika seseorang menahan amarah karenaketidak berdayaan membalas sakit hati, maka ia akan menyimpan amarah itu di dada lalu mengendap, hingga mewujud menjadi dendam dan prasangka buruk. Tinggal mengunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami.
Menurut ustadz khozin abu faqih, dendan ibarat virus ganas yang menelusup dalam hati manusia, lalu 'menghisap' pelan potensi potensi baik dalam dirinya, hingga menjadikannya kurus, kering, dan akhirnya terkulai.keadaan itu sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang artinya: "Amal-amal bani adam(manusia) ditampilka setiap hari senin dan kamis. Maka pada hari itu, Allah merahmati orang orang yang memohon belas kasihan, mengampuni orang-orang yang minta ampunan, dan membiarkan orang orang yang mendenda, dengan dendam mereka."(HR. Thabrani)
Islam sangat membenci dendam. karena dendam jenis penyakit hati yang menjadi pemicu bagi lahirnya perilaku rendah. Misalnya memfitnah, menggunjing, buruk sangka, mencari cari kesalahan orang, mencela, serta yang lain. tabiat buruk itu adalah tradisi tercela yang dilatarbelakangi oleh dendam. singkatnya, dendam hanya akan mendorong seseorang ke jurang kerugian. Ia tak akan memberi manfaat sedikitpun, kecuali beban berat dan menjadikan lelah bagi penyandangnya. lebih dalam lagi, dendam hanya akan merusak akal sehat dan mengajak hati menyemai kegelisahan berkepanjangan. merebut dan mengalihkan keutaman keutamaan yang dimiliki. Termasuk "merusak" keberadaan dan keberkahan rezeki.
demikianlah karakter si pendendam. menghiasi hatinya dengan dua perasaan: benci yang mendalam dan keinginan kuat untuk membalasa sakit hatinya. hal itu sesuai penggambaran dalam kitab At Ta'rifat, karya al Jurjani yang menyebutkan bahwa esensi hiqdu(dendam) adalah menuntut balas. dalam kata lain, jika seseorang menahan amarah karenaketidak berdayaan membalas sakit hati, maka ia akan menyimpan amarah itu di dada lalu mengendap, hingga mewujud menjadi dendam dan prasangka buruk. Tinggal mengunggu kesempatan yang tepat untuk membalas sakit hati dengan mencelakakan orang yang di dendami.
Menurut ustadz khozin abu faqih, dendan ibarat virus ganas yang menelusup dalam hati manusia, lalu 'menghisap' pelan potensi potensi baik dalam dirinya, hingga menjadikannya kurus, kering, dan akhirnya terkulai.keadaan itu sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang artinya: "Amal-amal bani adam(manusia) ditampilka setiap hari senin dan kamis. Maka pada hari itu, Allah merahmati orang orang yang memohon belas kasihan, mengampuni orang-orang yang minta ampunan, dan membiarkan orang orang yang mendenda, dengan dendam mereka."(HR. Thabrani)
Islam sangat membenci dendam. karena dendam jenis penyakit hati yang menjadi pemicu bagi lahirnya perilaku rendah. Misalnya memfitnah, menggunjing, buruk sangka, mencari cari kesalahan orang, mencela, serta yang lain. tabiat buruk itu adalah tradisi tercela yang dilatarbelakangi oleh dendam. singkatnya, dendam hanya akan mendorong seseorang ke jurang kerugian. Ia tak akan memberi manfaat sedikitpun, kecuali beban berat dan menjadikan lelah bagi penyandangnya. lebih dalam lagi, dendam hanya akan merusak akal sehat dan mengajak hati menyemai kegelisahan berkepanjangan. merebut dan mengalihkan keutaman keutamaan yang dimiliki. Termasuk "merusak" keberadaan dan keberkahan rezeki.
0 komentar "Definisi Lengkap Dendam Menurut Hadist", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar